Pulang dari kesibukan kemarin…

“TKP = Jumat, 23 April 2010”

Tersentak dan kaget itulah yang aku rasakan ketika terbangun oleh alarm dari hape jadul ku, yang setiap harinya ga bosan – bosannya ngebangunin tuk berucap syukur kepada sang maha esa. Alarm hape sengaja di set untuk mengingatkan bangun pada pukul lima pagi hari, dan hape pun bergetar mengeluarkan deringan nada sangat kencang, seperti biasanya aku mengambil dan mematikan hape jadul yang empunya lalu dengan santainya melanjutkan tidur kembali. Entah ini suatu kebiasaan atau malas (ho..ho..) setelah beberapa menit terjaga dari tidur ada suara yang megetok-ngetok pintu.

“ Tok…tok…

Tok…Tokk…

Tok..Tokk..Tokkk…

Semakin lama suara ketokan pintu itu semakin cepat dan keras lalu diselingi suara yang sudah tidak asing lagi, lagi – lagi dan ternyata suara yang khas itu adalah bunda, rasa tidur pun mulai terusik dan memaksa ku bergegas untuk menjawab suara ketokan dari balik pintu kamar.

(Sambil mengetuk pintu dan berkata …)

“ Rury bangun….

Rury bangunnn….

Ruuuuuuuuuryyyyyyyyyyyyyy… BANGUNNNNNNN….

SHOLAT SUBUHHHHHHH….

UDAAH JAMMM BERAPA INI….

CEPETAN BANGUN SHOLAT …

Akhirnya aku pun membangun diri dari ruangan yang jarang sekali ku bersihkan klo ga kepaksa (Wkwkwkw). Dengan gontai aku menapaki keramik-keramik kamar lalu membuka pintu dan melirik ke kiri menemukan jendela ruang tamu sudah terbuka lebar sinar mata hari pun dengan asiknya dapat memaksa masuk yang pertada pagi pun sudah tiba, segera ambil langkah seribu untuk ke kamar mandi dan berwudhu. Setelah bembersihkan diri sebagai syarat untuk sholat lalu dengan terburu-buru cabutttt berharap masih ada waktu bersyukur di pagi hari, hendak membuka pintu kamar tiba –tiba suara berat dan berwibawa terdengar.

“ Rur…

tutup pintu dan jendela rapat – rapat

Dan Jangan lupa matikan lampu.

Sapaan hangat dipagi hari dari seorang laki-laki paruh baya itu sejenak membuat bingung pikiranku. Dengan lugunya aku pun bertanya pada bapak tercinta ku.

“ ‘pa…

Kenapa mesti matikan lampu dan tutup jendela pintu rapat-rapat..? bukannya udah pagi…

Lah pie iki ndo… koe ndak liat opo .. saiki jam piro?

Wes …. ngadep gusti, keburu awan …

Waduhh… udah jam 6 lebih ¼ menit… dengan ihtikat baik untuk sholat maka aku pun langsung melesat sholat. Jadi keinget ada seseorang yang mengatakan setelah bangun dari tempat pembaringanmu lekaslah sholat karena lebih baik terlambat dari pada sama sekali tidak dikerjakan. Dari tempat tidur karena sempit dengan susah payah menggambil tas yang sudah 1 tahun dibelikan bundaku lalu merogohnya untuk mengeluarkan sebuah NB yang dibelikan bapak ku (maklum kerjanya kuli jadi belum bisa beli sendiri) untuk mengerjakan kerjaan yag kepepet (Site Job yg deadline). NB pun dijinjing sampai ke ruang tamu seperti biasanya sebelum membuka, baterai NB di copot dulu (Ngedrop MODE ON L) dengan enaknya gelar kabel casan dan mulailah mengisi baterai. PPH 23 jadi menu di pagi hari ini. Sambil jadi kuli ngetik 12 jari (wew jago amad aslinya mah Cuma 11 jari alias 2 jari) bunda pun bilang.

“ Rur makan…

Bunda buat nasi goreng tuh..

Pake bakso enak loh..

Menimpal, Pake bakso? Wow pasti yummi, bergegas bagun dari kegiatan langsung ke arah dapur mendekati tempat yang sudah tersusun rapih yang isinya perabotan makan dan minum milik bundaku yang rajin (ga kya putrinya L) diambillah sebuah piring, baru engeh (ingat) kalo sudah disediakan seporsi nasi goreng yummi untukku di meja makan. Berkata dalam hati ‘dodol’ drong dong… tanpa banyak mikir lagi piring pun di taruh di tempat semula dan fokus ke meja makan. Sangi adalah tempat buat melindungi lauk pauk agar tidak terkontaminasi (Lebay),  dibukalah sangi dan didapat dua piring untuk ku dan adikku, kembali ke meja yang berisi kertas – kertas berserakan sambil makan dan diselingi ngetik. Baru tersadar ko ga pake telur yah… biasanya bunda klo masak nasgor pake.

“Bun, ko ini nasi goreng ga pake telor ?

Bunda yang lagi asik nonton acara gosip di teve (dibaca TV) sambil yuapin bapakku makan (hmm… kpn ya bisa disuapin gtu.. ) yang sebentar lagi mo melakukan aktivitas.

“oala…..

Pantesan ko tadi bunda masak, kyaknya ada yg kurang opo…

ditambah racikan bumbu Udah, ditambah kecap manis udah.. (jadi malu, sama kya penulisnya J)

bakso udah…

tak taunya telurnya belum pake, tapi rasanya gimana re… ( sapaan rury di rumah) bapak pun yang mendengar jadi ikutan ketawa.

hmm…. rasanya gimana yah…

klo kata p’ Bondan (Makyos..)

klo kata si Fauzi Badila ( Azipp…)

klo kata amel (Beuhh…Beuh…Beuhh..)

klo kata rury (Wuenae rek… Nyummi) hehehe..

karena rury suka ma bakso yang merknya . . . . . (Sensor) ditambah racikan bunda plus masaknya dengan kasih sayang jadinya tambah enak deh hasilnya. Sambil ku makan dan ngetik bapak pun langsung menawarkan bakso punyanya mau re.. aku langsung bilang mau banget mengingat dan menimbang ternyata bapak tidak suka bakso (maklum orang ndeso) jadi untung deh aku makan bakso bagian bapak (Mode laper ON). Entah kenapa setelah makan aku merasa pusing dan mengambil obat lalu meminumnya, kata bunda nanti kamu ngantuk dikerjaan klo minum . . . . . . . . . (sensor) aku bilang iya ga apa – apa deh biar ga pusing nih.  Adikku pun bangun dan duduk didepan Teve (dibaca TV) dia lebih kesiangan dibanding aku sampai – sampai ga sholat subuh dan berkata bapak dede ada seminar disuruh wajib ikut bayar 100 ribu rupiah terakhir besok, bapak yang bulan ini mulai berangkat pagi karena absennya sudah pake sidik jari (finger print) dan pulang larut malam meminta ku untuk ke ATM buat ambil Tunai untuk keperluan adik, karena ATM yang ini baru aku pun bertanya ini dimana ambilnya secara nama Banknya aja jarang ada di Tangerang mana ga ada tulisan di balik ATM card’y ATM Bersama, sambil menenangkan bapak bilang itu bisa ko diambil di ATM . . . (Sensor) ini slip bapak ambil di ATM itu, dengan diberi catatan Nomor PIN bapak kamu pasti hafal (yaialah orang kelahiran bapak).  Bapak bergegas bersiap untuk kerja  dan ketika hendak berjalan keluar di ruang tamu tersandunglah dia karena kabel casan yang sembarangan ngecas, wal hasil.. kena kopi pahit deh pagi – pagi. ( ya maklum juga rumahnya RSSSSSS)

Ket : RSSSSSS : Rumah sangat sederhana sekali sehingga susah selonjor J  (Hiperbola banget)

Jam sudah menunjukkan pukul 8 teng rekap PPH 23 tahunan pun selesai, rapihkan meja dari berserakannya kertas – kertas ga lama kemudian getaran dari hape jadul ku pun terasa dan ternyata atasanya ku yang hari ini pergi ke Cirebon menelepon.

“ Assalammualaikum…. sapa hangat terdengar dari sana

Waalaikumsalam….

Rur, ada p’ Mawi ?

Dengan bingun dan panik … bapak maaf aku masih ada di tempat bang Firman untuk TTD berkas

Rur klo bisa di percepat ya sampai kantor, karena berkas pagi ini mau dibawa.

Iya bapak aku langsung kekantor sekarang. (Ngarang bebas ON)

Boro – boro udah TTD mandi aja belum, setelah mematikan hape sempat – sempatnya aku iseng buka kulkas dan menemukan disana berjejerlah beberapa buah jagung manis pikiran ku pun langsung ingin buat makanan kesukaan ala rury. Mulailah ambil pisau dan memotong jagung tersebut karena aku sendiri sampai saat ini ga berani menyalain kompor gas (Ngeri) aku panggilah adik untuk minta tolong dinyalakan. Satu persatu jagung dimasukan ke wadah untuk di rebus, sambil menunggu jagung matang aku siapkan bahan yang lain yaitu susu  putih kental manis, Keju dan margarin hasilnya minuman itu mau di bawa ke kantor, setelah itu mengambil langkah seribu lari terbirit-birit ke kamar mandi sambil menuggu aku prepare to work adik ku sarapan nasi goreng jg. Bunda .. !!! pagil ku, rury berangkat yah mau salim dong, kebiasaan dipagi hari yaitu ibu – ibu di Jl. Merapi – Kuta Bumi kerap kali bergosip ria, bunda pun perlahan mulai menghampiri dan berucap hati – hati, aku biang siap bunda silahkan dilanjutkan berbincang-bicang (Ngosip) dengan ibu – ibu tetangga. Sebelum tujuan ke tempat kerja terlebih dahulu mampir ke tempat bang Firman untuk TTD berkas yang tak lain adalah kakak Ipar ku sendiri jadi dengan mudah mendapatkan tanda tangan plus stempel perusahaan di rumahnya. Kakak bicara kenapa datangnya lama kan stempelnya mau dibawa ke tempat kerjaan, owh maaf rury lagi nyelesaiin pajak yang deadline dengan nada sopannya dia bilang ehm… kenceng nih, apanya yang kenceng pengeluaran lagi buanyak-banyaknya. Huft

Di perjalanan terasa sangat sepi, apa ini baru jam 6 pagi ya, terang aja sepi semua orang sudah sampai ke tempat beraktivitas masing – masing timpal adik. Lewat pertigaan yang ada pos polisinya aku hanya bisa berdoa saja semoga  ga ketilang mengingat ada peraturan baru bahwa helm yang tidak berlisensi SNI akan ditilang, masih mending helm yang ga pake lisensi SNI tapi ada kacanya, lah ini udah ga ada lisensi SNI ditambah pula helmnya ga ada kacanya ( Helm Cetok) mantra – mantra pun sudah di keluarkan berharap itu polisi matanya ga ngeliat, wah ternyata ampuh polisi yang tadinya mau nilang mengingat lampu hijau pun sudah berjalan dengan sekuat tenaga aku suruh adik melaju dengan cepat (Thank’s God). Sampai tempat kerja tepatnya jam 9 lewat 30 menitan. Sampai pintu kantor ada yang menghadang dan bertanya rury berkas yang mau dibawa mana tadi pak Aris telepon aku katanya berkasnya ada di kamu, syukur alhamdulillah ga terlambat dengan bangganya walau telat ini berkasnya tinggal dibawa sudah di teken.

Berjalan mendekati kursi panasku alat pembatu ku keluarkan dan mulai mencopot baterai lalu mencarger serta memasang kabel LAN berharap Jaringan ga error biar bisa kerja sambil OL (Chating, FB, Twitter, yang paling penting my Blog buat upload true story ini. Hehe..) ternyata dewi fortuna belum berpihak Internetnya masih belum bisa pie toh iki. Waktu hari ini aku habiskan untuk kerja sambil dengerin lagu – lagu teranyar diselingi minuman buat ala rury (jagung manis, susu putih, keju, margari), maen game, ditelepon dan menelepon sampai baca Artikel yang aku cicil setiap ada waktu senggang. (maklum 100 lebih hal.) Karena lagi banyak pengeluaran dan tanggal tua pula plus paling males makan siang karena ga lapar ko disuruh makan (pingin diet kali ya), aku hari ini ga makan siang dan memutuskan untuk sholat dzuhur yang sudah di ingatkan sama  Athan (software pengingat Sholat 5 waktu) dari jam 11 lebih 52 menit tadi. Aku kebangun jam 14 an tanpa sadar ternyata aku sudah tidur 1 jam lengkap dengan mukena yang masih melekat di badan ku ternyata baru ingat ini efek dari minum obat tadi pagi, pesan bunda emang betul padahal sebelumnya berapa menit yang lalu aku sudah tertidur di depan NB tepar ga bisa nahan rasa Kantuk berat. Dengan rasa tidak bersalah aku kekamar mandi dan cuci muka biar keliatan seger lagi (:P). P’ Ujang pun berkata rur bagus banget kamu zikir dan do’anya lama yah, itu sangking khusu’y atau apa? Aku bilang wah.. bapak bisa ja nyindirnya pake majas Ironi bukan khusu tapi sangking nguantuknya jadi aku tidur habis sholat.

Kerjaan pun aku lanjutkan kembali sampai akhirnya kerjaan  itu pun sudah selesai sebelum waktunya ( Ehm.. tumben klo ga OL cepet) dan memutuskan melanjutkan baca artikel’y karena page’y banyak timbul dipikiran ku bagaiaman caranya agar kursornya secara otomatis diatur agar dapat turun dalam durasi setiap berapa detik. Aku yang memakai Microsoft Word 2010 (Beta) hasil download gratisss di tempat kerja selama 4 hari berturut – turut (maklum sizenya gede dan agak lemod speed’y) belum begitu mengerti pengoprasiannya sehingga aku menelepon seseorang (yang menurut aku dia itu pintar) untuk bertanya, ternyata dia juga belum bisa memecahkan permasalahan aku dan berkata nanti deh dicoba dicari gimana caranya. Dengan sedikit agak kecewa aku bilang yaudh tolong dicari yah.. (mungkin dalem hati seseorang itu mikir ni orang telpon tanya gituan + udah ganggu kerja +make kecewa pula) haduh… rury emang gitu suka bikin orang disekitarnya repot. Huft.

Teman ku yang sedang sibuk karja dan skripsi menelpon dan bilang pulang jam berapa ry gw kerumah lo yah.. besok ada bimbingan perdana sama Darma (calon mentor skripsi gw), yah tenang hari ini kerjaan udah selesai emang lo balik jam berapa? Dan dia bilang ga tau nih sekarang lagi di Serpong biasa kerjaan, rury liat dong status gw di YM. Gubrak.com jaringan gw kan lagi error jadi ga bisa OL jadi nyindir nih.. yaudah nanti ditelpon deh baliknya jam berapa sapa dia. Tidak berapa kemudian dia pun menelpon kembali. Ry gw balik jam 4 nanti ke rumah gw dulu yah… aku bilang siap boss yaudah ini mau sholat ashar langsung jalan. Dengan naik motor diantar lah aku ke depan jalan untuk pulang, ga lupa mapir ke kampus tercinta menuju Anjungan Tunai Mandiri (ATM) buat bayar seminar adek aku dan benar ternyata bisa (Hoho). Buru – buru pulang udah janji ga enak ditungguin mira di rumah. Baru nyadar nih angkot kenapa lemod ya mo sampai rumah mira jam berapa lengkap sudah ditambah macet di pabrik sepatu yang pernah di datangi Bapak Presiden kita SBY (ho..ho..). Akhirnya aku telpon juga teman ku itu dan bilang kalo macet di pabrik sepatu, dia bilang biar cepet nyampe jalan kaki aja terang aku menolak lah klo deket sih ora opo – opo. Sampailah aku di suatu gang yang tak lain gang rumah teman ku, melangkah dan terus berjalan sampailah aku di sebuah warnet milik keluarga temanku yang didapati sedang asik burning CD. Dia sapa terus bilang jeng ini jam berapa katanya habis dari kantor langsung ke rumah gw tapi ini udah hapir ½ 6 dengan santainya ku jawab ya sorry tadi angkotnya ngetem terus di tambah kena macet jadi udah jatuh ketiban tangga pula. Hehe..

Sambil menunggu dia mandi aku diperbolehkan OL secara Free ( wow, ini yang ku tunggu – tunggu, secara tadi di tempat kerja ga bisa browshing), ga lama kemudian mira datang lagi sambil membawa segelas es teh manis (ehm segernya)  Mira punya solusi katanya gima klo kita ga usah ke rumah lo tapi nanti dianter ko baliknya mau gak, karena rury orang yang baik, ramah tamah, tidak sombong, rajin menabung (wew, boro – boro) tanpa basa basi aku pun langsung menyetujuinya. Yaudah kita makan dulu baru belajar timpalnya, langsung menuju TKP yaitu Warung Nasi milik keluarganya dan meninggalkan warnet yang sedari tadi mengecek – ngecek di dunia maya. Mira mengawali mengambil piring dan aku mulai mengikutinya. Mira yang sudah mengambil nasi duluan dan aku baru mengambil nasi, aku bilang mira ini nasinya ditutup ga dan dia bilang ya ditutup dong rury klo ga nanti kemasukan cicak ( wah.. mira paling suka bercanain deh L) aku yang notabane’y emang pobia ma binatang melata satu itu mulai ketakutan dan meminta mira untuk ga membahasnya lagi. Menjelang magrib itu aku memilih menu nasi dan opor ayam, ibunya pun mulai mengeluarkan suara loh nasi’y ko sedikit aku bilang takut ga habis bu, lalu kita makan lah di rumah mira sambil bercerita – cerita yang ga jelas (maklum klo cewe udh ketemu ngobrol’y ngalor – ngidul), mira pun berkomentar rur makan’y ko lelet yah.. gw ja yang nasi’y lebih banyak dari lo udah abis, maklum mir bawaan orok nih. hehe Kumandang adzan Magrib pun membuyarkan obrolan kita mira yang pada saat itu sedang berhalangan jadihanya aku saja yang sholat magrib, mira menunjukkan dimana nanti aku sholat tempat itu adalah sebuah lorong untuk menuju ke loteng tempat biasa ibunya menjemur setiap pagi yang angin dapat bebas keluar masuk dari lorong tersebut, mengingat karena aku orangnya penakut dan meminta mira untuk menunggu saat aku mengambil air wudhu. Setelah selesai berwudhu teryata didapat mira tidak ada waduh.. mana sholat di lorong itu lagi dengan mengumpulkan keberanian aku pun akhirnya sholat magrib di lorong itu walaupun dengan rasa yang agak aneh bercampur merinding (entah apa perasaan atau ga tapi pertama kali liat lorong itu ada yang bikin bulu kuduk berdiri).

Belajarpun dimulai dengan membuka NB ku serta kertas – kertas yang diperlukan untuk memulai menganalisan dan perancangan  (sotoy Mode ON) jam di dinding menunjukan pukul 8 teng akupun meninta mira untuk menganti chanel Tepe (dibaca TV) ke acara tayangan OVJ. OVJ adalah tayangan yang aku tonton terus jika ada waktu (acara Favorit) hasilnya mira untuk 1 jam kedepan agak dicuekin dikit ma rury yang lagi serius ga mau ketinggalan OVJ. Sampailah jam 22 lewat kita stop belajar ini mengingat sudah malamnya dan memutuskan untuk pamitan dengan ortu mira dan meminta mira memulangkan dirikku karena bunda udah sms ke GSM & CDMA (maklum anak mami. wkwkw) bapaknya mira bilang jangan lupa isi bensinnya nanti mogok lagi. Cabutlah kita dan sesaat sudah berada di jalanan setelah beberapa menit sampailah di pom bensi mengantri untuk mengisi (Budayakanlah Antri di mana pun), semula tidak ada yang aneh ketika hendak mengisi bensi sampai pada saat tepat dibelang motor mira ada satu motor yang di tumpangi oleh seorang pemuda, yang kelihatannya udah ga jelas apa lagi dia dengan sengaja menabrakkan ban’y ke ban motor mira, maksudnya apa coba, aku yang berbisik – bisik dengan mira, kyaknya yang dibelakang kamu tuh orangnya ga bener yah.. ia nih ko keliatannya dia ga bener ya. tiba lah giliran kita yang di isi bensi sama petugasnya dan alhamdulillah sekali motor yang tadinya dibelakang kita belum diisi bensin oleh petugas tetapi didahului sebuah mobil untuk mengisi bensi. Untung saja ada mobil itu yang isi bensi lama sehingga kita udah jauh dari orang yang aneh ga jelas itu. Syukur… syukur…

Mira bilang, rur ko sampe di daerah lo sepi gini yah ga da angkot ini apa lagi demo, terang aja sepi ini udah jam berapa ya udah pada tutup lah, bukan demo tapi Cuma satu dua ja yang lewat. Akhirnya alhamdulillah sampailah di depan rumah rury dengan selamat, pintu pager udah di kunci dan memanggil minta bunda untuk ngebukain, mira yang takut kena semprot karena minjem anak orang sampe larut malam akhirnya lega ga kena apa2 dan bunda rury bilang makasih kemira anaknya udah dianterin sampe rumah, aku dan mira pun saling berucap terima kasih dan memberi catatan ke mira klo udah sampe rumah tolong kabarin karena udah malem jadi timbul khawatir juga (maklum cewe). Mira pamit mau pulang dan ga beberapa lama di jalan berpapasan dengan bapaknya rury dan melihat ada yang aneh di wajahnya. Sampailah bapak rury di rumah dan ibu pun membukakan  pintu, bapak yang baru turun dari motor pun langsung ditanya ibu. Kenapa pipinya ko di perban dan bapak pun mejawab tadi dikantor jam 12 siang tertimpa sebuah pipa waktu kerja. Pipi bapak yang bengkak menahan rasa sakit dibalik perbannya Ibu yang mendengar alasan bapak dan dengan keadaan begitu langsung mengomel karena ketika kejadian harusnya bapak itu sholat jumat bukannya terus bekerja. Tidak kalah dengan bapak, aku pun kena semprot juga karena keperluan biaya untuk seminar adikku itu ternyata hari ini harus di bayarkan, aku yang berfikir besok masih bisa karena dia bilang besok hari terakhir bayar dan pagi hari juga aku ditunggu ditempat kerja belum sempat untuk ke ATM. Ya akhirnya pagi yang melelahkan ditutup dengan konflik kecil membuatku langsung kekamar mandi untuk bersih – bersih dan sholat isya setelah sebelumnya terima kabar dari mira bahwa dia sampai dirumah dengan selamat. Rasa syukur pun dipanjatkan dan berdoa walau hari ini ada kesalah pahaman sedikit.

Waktu menunjukkan pukul 23.45 menit aku pun langsung tertidur dan berharap esok hari akan lebih baik dari hari ini. Terima kasih ya Allah. Selamat malam.

Responses

  1. kenapa nggak coba bikin script film aja, tulisannya keliatannya bagus.

    • hehe…..
      Terima kasih sebelumnya.
      Saya iseng aja buat blog ini tapi boleh juga nanti di coba – coba deh buat script Film. 😀

  2. tak tunggu scriptnya.


Leave a comment